pub-7383082083714536 arsip: pengamatan suhu udara
Tampilkan postingan dengan label pengamatan suhu udara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengamatan suhu udara. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 November 2016

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI PENGAMATAN SUHU UDARA PADA LAHAN SAWAH, TEGALAN, KEBUN CAMPUR, DAN KEBUN RUMPUT GAJAh






A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum pada acara II adalah
1.      Mengetahui suhu udara diatas (ketinggian 1,2 m) lahan sawah,tegalan, kebun campur, kebun rumput gajah setiap selama 3 hari.
2.      Mengetahui besarnya dan saat (waktu) suhu udara maksimum dan minimum di atas (ketinggian 1,2 dan 2,0 m) lahan sawah, tegalan, kebun campur dan kebun rumput.

B.     ALAT DAN BAHAN
Bahan yang digunakan terdiri atas borang pengamatan suhu udara dan alat pencatat, dan lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun rumput gajah. Alat yang digunakan adalah thermometer dan sangkar cuaca.

C.    PROSEDUR KERJA
1.      Semacam sangkar cuaca disiapkan pada masing-masing penggunaan lahan
2.      Thermometer diletakkan (digantungkan) pada sangkar cuaca pada masing-masing pengguanaan lahan pada ketinggian 120 dan 200 cm. Dihindarkan thermometer terkena radiasi atau sinar matahari langsung
3.      Suhu udara dicatat setiap jam selama 3 hari
4.      Grafik hubungan dibuat antara suhu udara (sumbu y) dan waktu (sumbu x). Kemudian ditentukan besarnya dan waktu suhu maksimum dan minim.


D.    HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Hasil



Ketinggian
Hari
Suhu Maksimum Pada jam
Suhu Minimum Pada Jam
1.2m
1
32˚C pada jam 14.00
-
1,2 m
1
-
22˚C pada jam 16.00


Ketinggian
Hari
Suhu Maksimum Pada jam
Suhu Minimum Pada Jam
1.2 m
1
-
23˚C pada jam 05.00
2 m
1
40˚C pada jam 11.00
-




Ketinggian
Hari
Suhu Maksimum Pada jam
Suhu Minimum Pada Jam
2 m
1
-
23˚C pada jam 22.00
2 m
2
44˚C pada jam 11.00
-







Ketinggian
Hari
Suhu Maksimum Pada jam
Suhu Minimum Pada Jam
2 m
2
-
22˚C pada jam 05.00
2 m
1
44˚C pada jam 11.00
-





Lahan
Hari
Suhu Maksimum Pada jam
Suhu Minimum Pada Jam
sawah
1
40˚C pada jam 11.00
-
Kebun campur
1
-
22˚C pada jam 16.00






Lahan
Hari
Suhu Maksimum Pada jam
Suhu Minimum Pada Jam
Sawah
1
44˚C pada jam 11.00
-
Kebun Campur
2
-
22˚C pada jam 03.00
















2.      Pembahasan
Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius ( ). Sedangkan di Inggris dan beberapa Negara lainnya dinyatakan dalam derajat Fahrenheit ( )  = 5/9 ( -32)    = 9/5 ( )= +32    (Kartasapoetra, 2004) sedangkan menurut Hasan (1970) Suhu dinyatakan sebagai derajat panas ataau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan, pangan, sandang, tambang dan tempat melaksanakan berbagai aktivitas. Batas suhu yang layak bagi kehidupan makhluk hidup berkisar antara -350 s.d 750 [derajat Celcius], akan tetapi kisaran suhu yang dikehendaki tanaman antara 26 s.d 400 [derajat Celcius]. Pada suhu dibawah atau diatas kisaran tersebut, pertumbuhan sangan lambat. Secara langsung suhu mempengaruhi fotosintesis, respirasi, permeabilitas dinding sel, kegiatan enzim penyerapan air dan unsur hara. Semua pengaruh ini tersimpul dalam pertumbuhan tanaman.
Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktivitas manusia, menyebabkan pengamatan suhu yang dilakukan oleh BMKG memiliki kriteria, diantaranya: [a] Suhu udara permukaan [suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum], [b] Suhu udara dibebrapa ketinggian atau lapisan atmosfer, [c] Suhu tanah dibeberapa kedalaman tanah dan [d] Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut (Kristanto, 2002)
Suhu udara di atmosfer bervariasi menurut letak ketinggian tempat. Hingga ketinggian tertentu. Suhu udara dapat menurun, tetapi menurut ketinggian yang lainnya meningkat. Pada lapisan Troposfer (lapisan bawah atmosfer) suhu udara menurun menurut letak ketinggian tempat hingga ketinggian 10 km dengan gradein penurunan suhu 5,0 - 6,5  per 1000 m diatas permukaan laut.
Menurut Lakitan (1992) Menurunnya suhu menurut letak ketinggian tempat ini dimungkinkan karena beberapa hal antara lain :
1.      Pengaruh keadaan suhu dekat permukaan bumi.
2.      Pengaruh lautan
3.      Pengaruh kerapatan udara
4.      Pengaruh angin secara tidak langsung
5.      Pengaruh panas laten
6.      Penutup tanah
7.      Tipe tanah
8.      Pengaruh sudut datang sinar matahari
9.      Pengaruh arus laut
10.  Distribusi antara daratan dan lautan
Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat dikaji dalam dua pola :
1. Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam)
2. Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan.
(Handoko, 2003)

Pengamatan dilakukan pada empat lahan yaitu lahan sawah, lahan tegalan, lahan rumput gajah dan lahan kebun campur. Pengamatan dilakukan 3 hari selama 48 jam. Berdasarkan tabel dan grafik di atas, telah diamati suhu udara pada ketinggian 120 cm dan 200 cm selama tiga hari pada lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun rumput gajah.  Dari pengamatan tersebut diperoleh data sebagai berikut:
1.      Lahan Kebun Campur
Pada lahan kebun campur, pada ketinggian 1,2 m menunjukkan suhu udara yang bervariasi, yaitu suhu maksimum dengan suhu sekitar 32  yang terjadi pada hari Sabtu. Sementara itu, suhu minimum terjadi pada hari sabtu dengan suhu 22  yang terjadi pada jam 16.00
2.      Lahan Tegalan
Pada Lahan Tegalan, pada ketinggian 1,2 m menunjukkan suhu minimum udara yaitu 23  sedangkan pada ketinggian 2 m menunukkan suhu maksimuum udara yaitu 40  yang terjadi pada hari ke—1 (Jumat).
3.      Lahan Rumput Gajah.
Pada Lahan Rumput Gajah, pada ketinggian 1,2 m menunjukkan suhu minimum udara yaitu 23  sedangkan pada ketinggian 2 m menunjukkan suhu maksimum udara pada lahan rumput gajah yaitu 44   pada hari ke-3 (Minggu) pada jam 11.00
4.      Lahan Sawah.
Pada Lahan Sawah, pada ketinggian 2 m menunjukkan suhu udara yang bervariasi yaitu Suhu maksimum dengan suhu sekitar 44  yang terjadi pada jam 11.00, hari ke-2 (Sabtu) sementara Suhu minimum yaitu 22  yang terjadi pada jam 05.00



5.      Suhu Udaara Ketinggg.ian 1,2 m di 4 lahan.
Pada Suhu Udara dengan Ketinggian 1,2 m,, terjadi pada lahan sawah di hari ke-1 (Jumat) dengan suhu 40  pada jam 11.00, sedangkan pada lahan kebun campur terjadi pada hari ke-2 ( Jumat) dengan suhu sekitar 22  pada jam 16.00
6.      Suhu Udara Ketinggian 2 m di 4 lahan..
Pada Suhu Udara dengan Ketinggian 2 m, terjadi pada lahan sawah dengan suhu yang bervariasi. Suhu Maksimum pada lahan sawah yaitu 23  pada jam 23.00 terjadi pada hari-3 (Minggu)vsementara pada Suhu Minimum yaitu 44  pada jam 11.00
Dalam hasil praktikum, didapatkan perbedaan bahwa lahan pada rumput gajah dan sawah memiliki suhu udara yang paling tinggi diikuti dengan lahan tegalan dan terakhir kebun campur.  Lahan rumput gajah dan lahan sawah adalah lahan yang mempunyai suhu yang paling tinggi.  Hal tersebut dikarenakan sinar matahari langsung jatuh ke lahan tersebut, tanpa adanya naungan dari pohon atau tumbuh-tumbuhan lain.
Sedangkan pada lahan tegalan,  udara relatif rendah karena dipengaruhi oleh tingginya suhu, namun pada lahan kebun campur terdapat banyak pepohonan dengan tajuk yang lebar sehingga memberi naungan pada lahan kebun campur yang berakibat rendahnya suhu bila dibandingkan dengan ketiga lahan lainnya.
Selain perbedaan lokasi suhu juga dipengaruhi oleh waktu yaitu antara pagi hari dan sore hari. Biasaya dipagi hari suhu tanah sangat rendah karena sinar matahari yang sampai kebumi tidak begitu panas dan juga kelembapan tanah masih basah. Sedangkan pada sore hari suhu tanah meningkat karena sinar matahari yang disampaikan kebumi sangat tinggi sekali pada waktu jam 2 siang dan tidak ada lagi kelembapan tanah karena semua sudah kering diserap oleh panas matahari menjadi partikel-partikel kecil yang akan membentuk awan.










E.     KESIMPULAN
1.      Terdapat perbedaan suhu udara antara tataguna lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun rumput gajah.  Hal tersebut dikarenakan perbedaan penerimaan radiasi lahan pada masing-masing tata guna lahan.
2.      Suhu udara di permukaan diantaranya dipengaruhi oleh ketinggian tempat, tipe tanah, penutup tanah, jumlah radiasi yang diterima, dan sebagainya.
3.      Penggunaan lahan yang berupa kebun campur, tegalan, sawah, dan kebun rumput gajah berpengaruh terhadap suhu udara.  Perbedaan pengunaan lahan, berbeda pula benda-benda yang berada di atas permukaan bumi ini dan berpengaruh terhadap penerimaan radiasi.  Sehingga penerimaan radiasi dan kecepatan perpindahan bahan menyebabkan perbedaan suhu udara di sekeliling penggunaan lahan.
4.      Penentu suhu udara adalah penerimaan energi dari matahari dan proses yang berlangsung di permukaan bumi.
5.      Kerapatan udara dekat permukaan bumi lebih tinggi dan lebih berkesempatan untuk menyerap radiasi pantulan dari permukaan bumi, maka pada siang hari suhu udara dekat permukaan akan lebih tinggi dibandingkan pada lapisan udara yang lebih tinggi.  Sebaliknya pada malam hari, terutama pada saat menjelang subuh, suhu udara dekat permukaan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan suhu pada lapisan udara yang lebih tinggi.




DAFTAR PUSTAKA
Benyamin, Lakitan. 1997. Klimatologi Dasar. Radja Grafindo Persada:Jakarta.
Handoko,dkk. 2003. Dasar Klimatologi. Yudhistira: Bogor
Hassan, U.M., 1970. Dasar-Dasar Meteorologi Pertanian. PT. Soeroengan: Jakarta.
Kartasapoetra, G. 2004. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta.
Krisnanto, Kenkoso. 2002. Hidrologi untuk Pertanian. PT. Pradya Paramita: Jakarta.
Lakitan, B. 1992. Dasar-dasar Klimatologi. Penebar Swadaya, Jakarta



Nilai dari Teknologi Mekanisasi Pertanian (combine harvester) di Desa Waiketam Baru, Kec. Bula Barat, Kab. Seram Bagian Timur

  Nilai dari Teknologi Mekanisasi Pertanian (combine harvester) di Desa Waiketam Baru, Kec. Bula Barat, Kab. Seram Bagian Timur   1.  Gambar...