A.
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum pada acara II adalah
1.
Mengetahui suhu
udara diatas (ketinggian 1,2 m) lahan sawah,tegalan, kebun campur, kebun rumput
gajah setiap selama 3 hari.
2.
Mengetahui
besarnya dan saat (waktu) suhu udara maksimum dan minimum di atas (ketinggian
1,2 dan 2,0 m) lahan sawah, tegalan, kebun campur dan kebun rumput.
B.
ALAT DAN BAHAN
Bahan yang digunakan terdiri atas borang pengamatan suhu
udara dan alat pencatat, dan lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun
rumput gajah. Alat yang digunakan adalah thermometer dan sangkar cuaca.
C.
PROSEDUR KERJA
1. Semacam sangkar cuaca disiapkan pada
masing-masing penggunaan lahan
2. Thermometer diletakkan
(digantungkan) pada sangkar cuaca pada masing-masing pengguanaan lahan pada
ketinggian 120 dan 200 cm. Dihindarkan thermometer terkena radiasi atau sinar
matahari langsung
3. Suhu udara dicatat setiap jam selama
3 hari
4. Grafik hubungan dibuat antara suhu
udara (sumbu y) dan waktu (sumbu x). Kemudian ditentukan besarnya dan waktu
suhu maksimum dan minim.
D.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
Ketinggian
|
Hari
|
Suhu Maksimum Pada jam
|
Suhu Minimum Pada Jam
|
1.2m
|
1
|
32˚C pada jam 14.00
|
-
|
1,2 m
|
1
|
-
|
22˚C pada jam 16.00
|
Ketinggian
|
Hari
|
Suhu Maksimum Pada jam
|
Suhu Minimum Pada Jam
|
1.2 m
|
1
|
-
|
23˚C pada jam 05.00
|
2 m
|
1
|
40˚C pada jam 11.00
|
-
|
Ketinggian
|
Hari
|
Suhu Maksimum Pada jam
|
Suhu Minimum Pada Jam
|
2 m
|
1
|
-
|
23˚C pada jam 22.00
|
2 m
|
2
|
44˚C pada jam 11.00
|
-
|
Ketinggian
|
Hari
|
Suhu Maksimum Pada jam
|
Suhu Minimum Pada Jam
|
2 m
|
2
|
-
|
22˚C pada jam 05.00
|
2 m
|
1
|
44˚C pada jam 11.00
|
-
|
Lahan
|
Hari
|
Suhu Maksimum Pada jam
|
Suhu Minimum Pada Jam
|
sawah
|
1
|
40˚C pada jam 11.00
|
-
|
Kebun campur
|
1
|
-
|
22˚C pada jam 16.00
|
Lahan
|
Hari
|
Suhu Maksimum Pada jam
|
Suhu Minimum Pada Jam
|
Sawah
|
1
|
44˚C pada jam 11.00
|
-
|
Kebun Campur
|
2
|
-
|
22˚C pada jam 03.00
|
2.
Pembahasan
Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur
berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang
biasa digunakan adalah derajat celcius (
). Sedangkan di
Inggris dan beberapa Negara lainnya dinyatakan dalam derajat Fahrenheit (
)
= 5/9 (
-32)
= 9/5 (
)=
+32 (Kartasapoetra, 2004) sedangkan menurut Hasan (1970) Suhu
dinyatakan sebagai derajat panas ataau dingin yang diukur berdasarkan skala
tertentu dengan menggunakan termometer. Tanah merupakan media utama dimana
manusia bisa mendapatkan lahan, pangan, sandang, tambang dan tempat
melaksanakan berbagai aktivitas. Batas suhu yang layak bagi kehidupan makhluk
hidup berkisar antara -350 s.d 750 [derajat Celcius], akan tetapi kisaran suhu
yang dikehendaki tanaman antara 26 s.d 400 [derajat Celcius]. Pada suhu dibawah
atau diatas kisaran tersebut, pertumbuhan sangan lambat. Secara langsung suhu
mempengaruhi fotosintesis, respirasi, permeabilitas dinding sel, kegiatan enzim
penyerapan air dan unsur hara. Semua pengaruh ini tersimpul dalam pertumbuhan
tanaman.
Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan
aktivitas manusia, menyebabkan pengamatan suhu yang dilakukan oleh BMKG
memiliki kriteria, diantaranya: [a] Suhu udara permukaan [suhu udara aktual,
rata-rata, maksimum dan minimum], [b] Suhu udara dibebrapa ketinggian atau
lapisan atmosfer, [c] Suhu tanah dibeberapa kedalaman tanah dan [d] Suhu
permukaan air dan suhu permukaan laut (Kristanto, 2002)
Suhu udara di atmosfer bervariasi menurut letak ketinggian
tempat. Hingga ketinggian tertentu. Suhu udara dapat menurun, tetapi menurut
ketinggian yang lainnya meningkat. Pada lapisan Troposfer (lapisan bawah
atmosfer) suhu udara menurun menurut letak ketinggian tempat hingga ketinggian
10 km dengan gradein penurunan suhu 5,0 - 6,5
per 1000 m diatas permukaan laut.
Menurut Lakitan (1992) Menurunnya suhu menurut letak ketinggian
tempat ini dimungkinkan karena beberapa hal antara lain :
1.
Pengaruh keadaan suhu
dekat permukaan bumi.
2.
Pengaruh lautan
3.
Pengaruh kerapatan
udara
4.
Pengaruh angin secara
tidak langsung
5.
Pengaruh panas laten
6.
Penutup tanah
7.
Tipe tanah
8.
Pengaruh sudut datang
sinar matahari
9.
Pengaruh arus laut
10. Distribusi
antara daratan dan lautan
Penyebaran suhu udara
menurut waktu dapat dikaji dalam dua pola :
1.
Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam)
2.
Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan.
(Handoko,
2003)
Pengamatan dilakukan pada empat lahan yaitu
lahan sawah, lahan tegalan, lahan rumput gajah dan lahan kebun campur. Pengamatan
dilakukan 3 hari selama 48 jam. Berdasarkan tabel dan
grafik di atas, telah diamati suhu udara pada ketinggian 120 cm dan 200 cm selama
tiga hari pada lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun rumput gajah. Dari pengamatan tersebut diperoleh data
sebagai berikut:
1. Lahan Kebun Campur
Pada lahan kebun campur, pada ketinggian 1,2 m menunjukkan suhu
udara yang bervariasi, yaitu suhu maksimum dengan suhu sekitar 32
yang terjadi pada hari Sabtu. Sementara itu,
suhu minimum terjadi pada hari sabtu dengan suhu 22
yang terjadi pada jam 16.00
2.
Lahan Tegalan
Pada
Lahan Tegalan, pada ketinggian 1,2 m menunjukkan suhu minimum udara yaitu 23
sedangkan pada ketinggian 2 m menunukkan suhu
maksimuum udara yaitu 40
yang terjadi pada hari ke—1 (Jumat).
3.
Lahan Rumput Gajah.
Pada Lahan Rumput
Gajah, pada ketinggian 1,2 m menunjukkan suhu minimum udara yaitu 23
sedangkan pada ketinggian 2 m menunjukkan suhu
maksimum udara pada lahan rumput gajah yaitu 44
pada hari ke-3 (Minggu) pada jam 11.00
4.
Lahan Sawah.
Pada Lahan Sawah, pada
ketinggian 2 m menunjukkan suhu udara yang bervariasi yaitu Suhu maksimum
dengan suhu sekitar 44
yang terjadi pada jam 11.00, hari ke-2 (Sabtu)
sementara Suhu minimum yaitu 22
yang terjadi pada jam 05.00
5.
Suhu Udaara Ketinggg.ian
1,2 m di 4 lahan.
Pada Suhu Udara dengan
Ketinggian 1,2 m,, terjadi pada lahan sawah di hari ke-1 (Jumat) dengan suhu 40
pada jam 11.00, sedangkan pada lahan kebun
campur terjadi pada hari ke-2 ( Jumat) dengan suhu sekitar 22
pada jam 16.00
6.
Suhu Udara Ketinggian 2
m di 4 lahan..
Pada
Suhu Udara dengan Ketinggian 2 m, terjadi pada lahan sawah dengan suhu yang
bervariasi. Suhu Maksimum pada lahan sawah yaitu 23
pada jam 23.00 terjadi pada hari-3
(Minggu)vsementara pada Suhu Minimum yaitu 44
pada jam 11.00
Dalam
hasil praktikum, didapatkan perbedaan bahwa lahan pada rumput gajah dan sawah
memiliki suhu udara yang paling tinggi diikuti dengan lahan tegalan dan terakhir
kebun campur. Lahan rumput gajah dan
lahan sawah adalah lahan yang mempunyai suhu yang paling tinggi. Hal tersebut dikarenakan sinar matahari
langsung jatuh ke lahan tersebut, tanpa adanya naungan dari pohon atau
tumbuh-tumbuhan lain.
Sedangkan
pada lahan tegalan, udara relatif rendah
karena dipengaruhi oleh tingginya suhu, namun pada lahan kebun campur terdapat
banyak pepohonan dengan tajuk yang lebar sehingga memberi naungan pada lahan
kebun campur yang berakibat rendahnya suhu bila dibandingkan dengan ketiga
lahan lainnya.
Selain
perbedaan lokasi suhu juga dipengaruhi oleh waktu yaitu antara pagi hari dan
sore hari. Biasaya dipagi hari suhu tanah sangat rendah karena sinar matahari
yang sampai kebumi tidak begitu panas dan juga kelembapan tanah masih basah.
Sedangkan pada sore hari suhu tanah meningkat karena sinar matahari yang
disampaikan kebumi sangat tinggi sekali pada waktu jam 2 siang dan tidak ada
lagi kelembapan tanah karena semua sudah kering diserap oleh panas matahari
menjadi partikel-partikel kecil yang akan membentuk awan.
E.
KESIMPULAN
1. Terdapat perbedaan suhu udara antara
tataguna lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun rumput gajah. Hal tersebut dikarenakan perbedaan penerimaan
radiasi lahan pada masing-masing tata guna lahan.
2. Suhu udara di permukaan diantaranya
dipengaruhi oleh ketinggian tempat, tipe tanah, penutup tanah, jumlah radiasi
yang diterima, dan sebagainya.
3. Penggunaan lahan yang berupa kebun
campur, tegalan, sawah, dan kebun rumput gajah berpengaruh terhadap suhu
udara. Perbedaan pengunaan lahan,
berbeda pula benda-benda yang berada di atas permukaan bumi ini dan berpengaruh
terhadap penerimaan radiasi. Sehingga
penerimaan radiasi dan kecepatan perpindahan bahan menyebabkan perbedaan suhu
udara di sekeliling penggunaan lahan.
4. Penentu suhu udara adalah penerimaan
energi dari matahari dan proses yang berlangsung di permukaan bumi.
5. Kerapatan udara dekat permukaan bumi
lebih tinggi dan lebih berkesempatan untuk menyerap radiasi pantulan dari
permukaan bumi, maka pada siang hari suhu udara dekat permukaan akan lebih
tinggi dibandingkan pada lapisan udara yang lebih tinggi. Sebaliknya pada malam hari, terutama pada
saat menjelang subuh, suhu udara dekat permukaan menjadi lebih rendah
dibandingkan dengan suhu pada lapisan udara yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Benyamin,
Lakitan. 1997. Klimatologi Dasar. Radja Grafindo Persada:Jakarta.
Handoko,dkk.
2003. Dasar Klimatologi. Yudhistira:
Bogor
Hassan,
U.M., 1970. Dasar-Dasar Meteorologi Pertanian. PT. Soeroengan: Jakarta.
Kartasapoetra,
G. 2004. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat.
Penerbit Rineka Cipta: Jakarta.
Krisnanto,
Kenkoso. 2002. Hidrologi untuk Pertanian. PT. Pradya Paramita:
Jakarta.
Lakitan, B.
1992. Dasar-dasar Klimatologi.
Penebar Swadaya, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar