- Tujuan
1.
Mengetahui kelembaban nisbi udara
dilahan sawah, tegalan, kebun campur setiap jam selama tiga hari.
2.
Mengetahui saat (waktu) kelembaban
nisbi udara maksimum dan minimum diatas lahan sawah, tegalan, kebun campur dan kebun
rumput gajah.
- Bahan dan Alat
Bahan-bahan
yang digunakan terdiri atas borang pengamatan kelembaban nisbi udara, alat
pencatat, lahan sawah, tegalan dan kebun campur. Alat-alat yang digunakan adalah
psycrometer yang terdiri atas termometer bola basah dan kering, tabel penetapan
kelembaban nisbi dan payung.
- Prosedur Kerja
1.
Disiapkan semacam sangkar cuaca pada masing-masing
penggunaan lahan.
2.
Disiapkan psychrometer yang pada bagian tangki termometer
bola basah diberi air.
3.
Diletakkan (digantungkan) pyskometer tersebut pada semacam
sangkar cuaca pada masing-masing penggunaan lahan pada ketinggian 120 cm.
Dihindarkan pyskometer terkena radiasi atau cahaya matahari langsung dengan
cara dipayungi.
4.
Dicatat suhu pada termometer bola basah dan bola kering udara
setiap jam selama 3 hari (lembar pencatatan ada di bagian lampiran).
5.
Dibaca kelembaban nisbi udara pada psykometer dengan cara
membaca tabel penetapan kelembaban nisbi.
6.
Dibuat grafik udara kelembaban nisbi udara (sumbu y) dan
waktu (sumbu x). Kemudian ditentukan besarnya dan waktu kelembaban nisbi udara
maksimum dan minimum.
- Hasil dan
Pembahasan
1. Hasil Pengamatan

|
Lahan
|
Hari
|
Kelembaban
Nisbi Maksimum(%) dan Jam
|
Kelembaban
Nisbi Minimum (%) dan Jam
|
|
Tegalan
|
1
|
-
|
52 % pada
jam 14.00
|
|
Lahan Campur
& Lahan Sawah
|
1
|
100% pada
jam 17.00
|
|
|
Waktu
|
Tata guna lahan
|
|||
|
Sawah
|
Tegalan
|
Kebun Campur
|
Rumput Gajah
|
|
|
17.00
|
100
|
95
|
100
|
90
|
|
18.00
|
95
|
95
|
100
|
90
|
|
19.00
|
90
|
100
|
100
|
100
|
|
20.00
|
100
|
100
|
100
|
95
|
|
21`00
|
95
|
100
|
100
|
95
|
|
22.00
|
90
|
100
|
100
|
100
|
|
23.00
|
95
|
95
|
100
|
100
|
|
24.00
|
100
|
100
|
100
|
95
|
|
01.00
|
95
|
100
|
100
|
95
|
|
02.00
|
95
|
95
|
100
|
95
|
|
03.00
|
100
|
100
|
100
|
100
|
|
04.00
|
100
|
100
|
100
|
90
|
|
05.00
|
100
|
100
|
100
|
95
|
|
06.00
|
95
|
100
|
81
|
100
|
|
07.00
|
95
|
95
|
100
|
82
|
|
08.00
|
95
|
91
|
90
|
91
|
|
09.00
|
70
|
100
|
100
|
91
|
|
10.00
|
66
|
99
|
91
|
84
|
|
11.00
|
99
|
82
|
87
|
92
|
|
12.00
|
80,5
|
84
|
83
|
65
|
|
13.00
|
83
|
91
|
72
|
69
|
|
14.00
|
84
|
52
|
83
|
64
|
|
15.00
|
88
|
80
|
79
|
58
|
|
16.00
|
91
|
95
|
76
|
82
|
|
17.00
|
95
|
100
|
100
|
90
|
|
18.00
|
95
|
90
|
86
|
100
|
|
19.00
|
90
|
100
|
95
|
90
|
|
20.00
|
90
|
90
|
100
|
100
|
|
21.00
|
95
|
100
|
95
|
90
|
|
22.00
|
95
|
100
|
100
|
100
|
|
23.00
|
95
|
100
|
100
|
100
|
|
24.00
|
100
|
100
|
100
|
95
|
|
01.00
|
100
|
100
|
100
|
100
|
|
02.00
|
100
|
100
|
95
|
95
|
|
03.00
|
90
|
100
|
100
|
90
|
|
04.00
|
100
|
100
|
95
|
90
|
|
05.00
|
100
|
100
|
100
|
90
|
|
06.00
|
95
|
100
|
90
|
90
|
|
07.00
|
95
|
96
|
100
|
77
|
|
08.00
|
91
|
91
|
95
|
91
|
|
09.00
|
100
|
96
|
95
|
91
|
|
10.00
|
100
|
60
|
83
|
100
|
|
11.00
|
100
|
99
|
95
|
100
|
|
12.00
|
96
|
100
|
87
|
92
|
|
13.00
|
92
|
100
|
87
|
96
|
|
14.00
|
92
|
92
|
79
|
100
|
|
15.00
|
92
|
96
|
79
|
92
|
|
16.00
|
91
|
100
|
95
|
92
|
|
17.00
|
100
|
100
|
95
|
92
|
2.
Pembahasan
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap
air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi
(relatif) maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan
uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) per satuan
volum. Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual
dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air.
Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh)
ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan defisit tekanan uap air adalah selisih
antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan
kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan
masalah yang dibahas (Handoko,1994).
Kelembaban
nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen
perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap
air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut. kelembaban nisbi
merupakan perbandingan jumlah uap air yang ada diudara dengan nilai jenuh udara
pada suhu dan tekanan tertentu. Satuan dari kelembaban nisbi adalah persentase.
Kelembaban nisbi suatu lapisan udara pada suatu daerah tertentu dapat diukur
menggunakan suatu alat yang disebut psikhrometer (Waryono, 1987).
Kelembaban
nisbi sangat dipengaruhi oleh kepadatan fluks radiasi matahari yang sampai
dipermukaan bumi. Apabila fluks radiasi matahari sampai dipermukaan
bumi tinggi, maka suhu udara tinggi dan kelembaban udara cenderung rendah
(udara kering). Sebaliknya apabila kerapatan fluks radiasi matahari rendah,
maka suhu udara nisbi rendah danke lembaban nisbi udara cenderung tinggi (udara
lembab).
Kelembaban nisbi pada suatu tempat dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi atau penggunaan lahan. Pada waktu curah hujan
tinggi di wilayah yang vegetasinya lebat menyebabkan suhu udara rendah dan
kelembaban nisbi udara tinggi. Sebaliknya pada keadaan yang
sama tetapi vegetasinya renggang menyebabkan suhu udara lebih tinggi (hangat),
dan kelembaban nisbi udara lebih rendah.
Berdasarkan
hasil pengamatan di lahan sawah, tegalan, kebun campur dan rumput gajah di
peroleh nilai maksimum dan minimum pada masing-masing lahan yaitu:
a.
Sawah
Kelembaban Nisbi Sawah, pada pengamatan hari
pertama yaitu maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 90%.
Pada pengamatan hari kedua maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar
sekitar 66%. Dan pada hari ketiga maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum
berkisar sekitar 91%.
b.
Tegalan
Kelembaban Nisbi Tegalan, pada hari pertama yaitu
maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 95%. Pada
pengamatan hari kedua maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar
sekitar 52%. Dan pada hari ketiga maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum
berkisar sekitar 60%.
c.
Kebun Campur
Kelembaban Nisbi Kebun Campur, pada hari pertama yaitu
maksimum berkisar sekitar 100% dan realtif stabil dihari pertama pengamatan.
Pada pengamatan hari kedua maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar
sekitar 72%. Dan pada hari ketiga maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum
berkisar sekitar 79%.
d.
Kebun Rumput Gajah
Kelembaban Nisbi Kebun Rumput Gajah, pada hari
pertama yaitu maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 90%.
Pada pengamatan hari kedua maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar
sekitar 64%. Dan pada hari ketiga maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum
berkisar sekitar 77%.
- Kesimpulan
1.
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara
yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif)
maupun defisit tekanan uap air.
2.
Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan
yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang
terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh
udara tersebut.
3.
Kelembaban nisbi sangat dipengaruhi oleh kepadatan fluks
radiasi matahari yang sampai dipermukaan bumi.
4.
Kelembaban nisbi pada
suatu tempat dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi atau penggunaan lahan. Pada waktu curah hujan
tinggi di wilayah yang vegetasinya lebat menyebabkan suhu udara rendah dan
kelembaban nisbi udara tinggi.
5.
Berdasarkan
hasil pengamatan di lahan sawah, tegalan dan kebun campur diperoleh
nilai maksimum dan minimum pada masing-masing lahan yaitu:
a.
Sawah
Kelembaban Nisbi maksimum yaitu
sekitar 100% dan kelembaban minimum berkisar 66%.
b.
Tegalan
Kelembaban Nisbi maksimum yaitu
sekitar 100% dan kelembaban minimum berkisar 52%.
c.
Kebun Campur
Kelembaban Nisbi maksimum yaitu
sekitar 100% dan kelembaban minimum berkisar 72%.
d.
Kebun Rumput Gajah
Kelembaban Nisbi maksimum yaitu
sekitar 100% dan kelembaban minimum berkisar 64%
DAFTAR PUSTAKA
Handoko. 1994. Klimatologi Dasar, Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsur-
Unsur Iklim. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya.
Waryono, dkk. 1987. Pengantar Meteorologi dan Klimatologi. Surabaya : PT. Bina Ilmu.