pub-7383082083714536 arsip: LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI PENGAMATAN KELEMBABAN NISBI PADA LAHAN SAWAH, TEGAlAN, KEBUN CAMPUR, DAN KEBUN GAJAH

Sabtu, 19 November 2016

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI PENGAMATAN KELEMBABAN NISBI PADA LAHAN SAWAH, TEGAlAN, KEBUN CAMPUR, DAN KEBUN GAJAH


  1. Tujuan
1.        Mengetahui kelembaban nisbi udara dilahan sawah, tegalan, kebun campur setiap jam selama tiga hari.
2.        Mengetahui saat (waktu) kelembaban nisbi udara maksimum dan minimum diatas lahan sawah, tegalan, kebun campur dan kebun rumput gajah.

  1. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan terdiri atas borang pengamatan kelembaban nisbi udara, alat pencatat, lahan sawah, tegalan dan kebun campur. Alat-alat yang digunakan adalah psycrometer yang terdiri atas termometer bola basah dan kering, tabel penetapan kelembaban nisbi dan payung.

  1. Prosedur Kerja
1.        Disiapkan semacam sangkar cuaca pada masing-masing penggunaan lahan.
2.        Disiapkan psychrometer yang pada bagian tangki termometer bola basah diberi air.
3.        Diletakkan (digantungkan) pyskometer tersebut pada semacam sangkar cuaca pada masing-masing penggunaan lahan pada ketinggian 120 cm. Dihindarkan pyskometer terkena radiasi atau cahaya matahari langsung dengan cara dipayungi.
4.        Dicatat suhu pada termometer bola basah dan bola kering udara setiap jam selama 3 hari (lembar pencatatan ada di bagian lampiran).
5.        Dibaca kelembaban nisbi udara pada psykometer dengan cara membaca tabel penetapan kelembaban nisbi.
6.        Dibuat grafik udara kelembaban nisbi udara (sumbu y) dan waktu (sumbu x). Kemudian ditentukan besarnya dan waktu kelembaban nisbi udara maksimum dan minimum.






  1. Hasil dan Pembahasan
1.    Hasil Pengamatan
















Lahan
Hari
Kelembaban Nisbi Maksimum(%) dan Jam
Kelembaban Nisbi Minimum (%) dan Jam
Tegalan
1
-
52 % pada jam 14.00
Lahan Campur & Lahan Sawah
1
100% pada jam 17.00



Waktu
Tata guna lahan
Sawah
Tegalan
Kebun Campur
Rumput Gajah
17.00
100
95
100
90
18.00
95
95
100
90
19.00
90
100
100
100
20.00
100
100
100
95
21`00
95
100
100
95
22.00
90
100
100
100
23.00
95
95
100
100
24.00
100
100
100
95
01.00
95
100
100
95
02.00
95
95
100
95
03.00
100
100
100
100
04.00
100
100
100
90
05.00
100
100
100
95
06.00
95
100
81
100
07.00
95
95
100
82
08.00
95
91
90
91
09.00
70
100
100
91
10.00
66
99
91
84
11.00
99
82
87
92
12.00
80,5
84
83
65
13.00
83
91
72
69
14.00
84
52
83
64
15.00
88
80
79
58
16.00
91
95
76
82
17.00
95
100
100
90
18.00
95
90
86
100
19.00
90
100
95
90
20.00
90
90
100
100
21.00
95
100
95
90
22.00
95
100
100
100
23.00
95
100
100
100
24.00
100
100
100
95
01.00
100
100
100
100
02.00
100
100
95
95
03.00
90
100
100
90
04.00
100
100
95
90
05.00
100
100
100
90
06.00
95
100
90
90
07.00
95
96
100
77
08.00
91
91
95
91
09.00
100
96
95
91
10.00
100
60
83
100
11.00
100
99
95
100
12.00
96
100
87
92
13.00
92
100
87
96
14.00
92
92
79
100
15.00
92
96
79
92
16.00
91
100
95
92
17.00
100
100
95
92

2.        Pembahasan
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) per satuan volum. Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas (Handoko,1994).
Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut. kelembaban nisbi merupakan perbandingan jumlah uap air yang ada diudara dengan nilai jenuh udara pada suhu dan tekanan tertentu. Satuan dari kelembaban nisbi adalah persentase. Kelembaban nisbi suatu lapisan udara pada suatu daerah tertentu dapat diukur menggunakan suatu alat yang disebut psikhrometer (Waryono, 1987).
Kelembaban nisbi sangat dipengaruhi oleh kepadatan fluks radiasi matahari yang sampai dipermukaan bumi. Apabila fluks radiasi matahari sampai dipermukaan bumi tinggi, maka suhu udara tinggi dan kelembaban udara cenderung rendah (udara kering). Sebaliknya apabila kerapatan fluks radiasi matahari rendah, maka suhu udara nisbi rendah danke lembaban nisbi udara cenderung tinggi (udara lembab).
Kelembaban nisbi pada suatu tempat dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi atau penggunaan lahan. Pada waktu curah hujan tinggi di wilayah yang vegetasinya lebat menyebabkan suhu udara rendah dan kelembaban nisbi udara tinggi. Sebaliknya pada keadaan yang sama tetapi vegetasinya renggang menyebabkan suhu udara lebih tinggi (hangat), dan kelembaban nisbi udara lebih rendah.
Berdasarkan hasil pengamatan di lahan sawah, tegalan, kebun campur dan rumput gajah di peroleh nilai maksimum dan minimum pada masing-masing lahan  yaitu:
a.         Sawah
Kelembaban Nisbi Sawah, pada pengamatan hari pertama yaitu maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 90%. Pada pengamatan hari kedua maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 66%. Dan pada hari ketiga maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 91%.
b.         Tegalan
Kelembaban Nisbi Tegalan, pada hari pertama yaitu maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 95%. Pada pengamatan hari kedua maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 52%. Dan pada hari ketiga maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 60%.


c.         Kebun Campur
Kelembaban Nisbi Kebun Campur, pada hari pertama yaitu maksimum berkisar sekitar 100% dan realtif stabil dihari pertama pengamatan. Pada pengamatan hari kedua maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 72%. Dan pada hari ketiga maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 79%.
d.        Kebun Rumput Gajah
Kelembaban Nisbi Kebun Rumput Gajah, pada hari pertama yaitu maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 90%. Pada pengamatan hari kedua maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 64%. Dan pada hari ketiga maksimum berkisar sekitar 100% dan minimum berkisar sekitar 77%.















  1. Kesimpulan
1.        Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air.
2.        Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
3.        Kelembaban nisbi sangat dipengaruhi oleh kepadatan fluks radiasi matahari yang sampai dipermukaan bumi.
4.        Kelembaban nisbi pada suatu tempat dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi atau penggunaan lahan. Pada waktu curah hujan tinggi di wilayah yang vegetasinya lebat menyebabkan suhu udara rendah dan kelembaban nisbi udara tinggi.
5.        Berdasarkan hasil pengamatan di lahan sawah, tegalan dan kebun campur diperoleh nilai maksimum dan minimum pada masing-masing lahan yaitu:
a.         Sawah
Kelembaban Nisbi maksimum yaitu sekitar 100% dan kelembaban minimum berkisar 66%.
b.        Tegalan
Kelembaban Nisbi maksimum yaitu sekitar 100% dan kelembaban minimum berkisar 52%.
c.         Kebun Campur
Kelembaban Nisbi maksimum yaitu sekitar 100% dan kelembaban minimum berkisar 72%.
d.        Kebun Rumput Gajah
Kelembaban Nisbi maksimum yaitu sekitar 100% dan kelembaban minimum berkisar 64%

DAFTAR PUSTAKA

Handoko. 1994. Klimatologi Dasar, Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsur-
          Unsur Iklim. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya.
Waryono, dkk. 1987. Pengantar Meteorologi dan Klimatologi. Surabaya : PT. Bina Ilmu.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nilai dari Teknologi Mekanisasi Pertanian (combine harvester) di Desa Waiketam Baru, Kec. Bula Barat, Kab. Seram Bagian Timur

  Nilai dari Teknologi Mekanisasi Pertanian (combine harvester) di Desa Waiketam Baru, Kec. Bula Barat, Kab. Seram Bagian Timur   1.  Gambar...